Tugas makalah
Jenis-jenis
paragraf
Dipersentasikan dalam forum diskusi mata
kuliah bahasa Indonesia.
Semester III proram starata 1.
Kelompok 5
·
Sukman 10800112033
·
Wahyu fajrianto 10800112034
·
Ari utomo saputra 10800112020
Jurusan Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun
ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan
dan lain-lain, sehingga Makalah bahasa
Indonesia ini telah selesai disusun
dengan pokok pembahasan mengenai “jenis-jenis paragraf“ Makalah bahasa
indonesia ini, disusun untuk
memenuhi kebutuhan mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah ini dan sebagai bahan
wacana untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang hal yang berhubungan dengan
bahasa indonesia.
Makalah ini
disusun dengan menggunakan ragam bahasa sederhana. Agar isi, maksud dan tujuan
penyusunan makalah ini dapat dipahami dengan mudah. Penyusun telah
berusaha sekuat tenaga dan pikiran dalam menyusun makalah ini. Namun demikian
tentunya masih banyak kekurangan-kekurangannya. Untuk itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan isi makalah ini untuk masa yang akan datang.
Demikian
makalah ini disusun dengan harapan semoga bermanfaat bagi para pembacanya. Dan
semoga allah SWT senantiasa memberikan Taufiq dan Hidayah-Nya kepada kita semua.
Amin Ya
Rabbal ‘alamin.
Makassar,
oktober 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Umumnya kesulitan pertama membuat
karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa
ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat
dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain
yang membentuk paragraph, paragraf merupakan sanian kecil sebuah karangan yang
membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam
karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu
bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu
diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat
dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita
menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang
dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap
sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau
dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan
wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari
satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi
seseorang mewujudkan sebuah karangan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Sesuai dengan latar belakang permasalahan yang di
atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan paragraf/Alinea?
2. Apa saja fungsi paragraf/alinea?
3. Apa saja syarat-syarat paragraph/alinea?
4. Apa saja jenis-jenis paragraph?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
paragraf/Alinea
Paragraf disebut juga alinea. Kata tersebut
merupakan serapan dari bahasa Inggris paragraph. Kata Inggris “paragraf”
terbentuk dari kata Yunani para yang berarti “sebelum” dan grafein “menulis
atau menggores”. Sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda dengan ejaan yang
sama. Alinea berarti “mulai dari baris baru” (Adjad Sakri,1992). Paragraf atau
alinea tidak dapat dipisah-pisahkan seperti sekarang, tetapi disambung menjadi
satu. Menurut Lamuddin Finoza, paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang
biasanya merupakan gabungan beberapa kalimat, sedangkan dalam bahasa Yunani,
sebuah paragraf (paragraphos, “menulis di samping” atau “tertulis di samping”)
adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Jadi, paragraf atau
alinea adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang mana cara
penulisannya harus dimulai dengan baris baru dan kalimat yang membentuk
paragraf atau alinea harus memperlihatkan kesatuan pikiran.
2. Fungsi
paragraf/Alinea
Paragraf/alinea memiliki fungsi
sebagai berikut:
a. Mengekspresikan gagasan
tertulis dengan bentuk suatu pikiran yang tersusun logis dalam satu kesatuan.
b. Menandai peralihan gagasan baru dalam sebuah
karangan yang terdiri dari beberapa paragraf.
c. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi
penulis, sehingga pembaca dapat memahami dengan mudah.
d. Memudahkan pengendalian variabel dalam
karangan.
e. Alat
untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3.
Syarat-syarat
paragraph
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua
kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau
suatu tema tertentu. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu
memuat satu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah
kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk
suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar
kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan
sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan
kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi
kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf
yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap.
Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan
adalah paragraf yang tidak lengkap.
4. Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai
tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan
tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
5. Pola Sususnan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf
harus disusun menurut pola yang benar, pernyataan yang satu disusun oleh
pernyatan yang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu
pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan
gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan
dalam tulisan ilmiah. antara lain :
4. Jenis-jenis
paragraf
1. Jenis-jenis
paragraf berdasarkan tujuannya :
a. Paragraf pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik,
dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh:
Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang
sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang
diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal
memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias
tidur dan tidak mau makan.
b. Paragraf penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak
disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada
paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis
karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif,
eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan
yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa
paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada
paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
c.
Paragraf
penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk
argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang
dianggap penting.
Contoh :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang
kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame. Atas
segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
2. Jenis-jenis paragraf berdasarkan
teknik pemaparannya
a. Paragraf Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan
tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para
pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan
mengenai impor daging ilegal. Sebab, Hampir seminggu terakhir mereka kehilangan
pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur
kini melejit sehingga harganya meningkat.
b. Paragraf Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan
dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan
masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar
psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15
tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal
ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di
perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan
kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri
kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai
penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
c. Paragraf Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga
pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin
gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis
didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis
pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar
mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang
menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
d. Paragraf Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat
sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai
cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan.
Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia
sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan
nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus
mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian,
kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
e. Paragraf Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul,
sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan
imajinasi.
Contoh.
Jam istirahat, Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda
sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke
langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening, tersenyum dan kembali
menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
f. Paragraf Sebab-Akibat
Kalimat
topik paragraf sebab-akibat merupakan sebab atau akibat peristiwa-peristiwa
atau sifat objek yang dipaparkan dalam kalimat pengembang. Jika kalimat
topiknya berupa sebab maka kalimat pengembangnya harus merupakan akibat dari
sebab itu. Sebaliknya jika kalimat topiknya berupa akibat, kalimat
pengembangnya harus merupakan sebab-sebab dari akibat itu.
Contoh :
Pak Ahmad
sangat telaten merawat tanamannya. Setiap petak sawah yang akan ditanami padi
selalu diperiksa tingkat keasamannya. Kalau sudah diketahui tingkat
keasamannya, beliau taburi kapur atau kalsit secukupnya dan dibiarkan beberapa
hari sebelum diaduk. Ketika menanam, beliau selalu mengikuti aturan dari PPL
(Penyuluhan pertanian) baik jarak dari rumpun ke rumpun maupun jumlah pohon
yang ditanam pada setiap rumpun. Dalam hal pemupukan, selain menggunakan pupuk
organik buatan sendiri, beliau juga menggunakan pupuk Urea,TSP,dan KCL dengan
dosis sesuai dangan aturan. Setiap pagi beliau pergi ke sawah untuk mengairi
tanaman padinya dengan air yang dialirkan dari irigasi. Hama-hamanya, baik hama
tikus maupun ulat penggerek batang selalu diberantas. Selain itu, Pa Ahmad
selalu berdoa agar hasil panennya melimpah. Maka tak mengherankan apabila panen
padi pak Ahmad tahun ini sangat melimpah.
3. Jenis-jenis paragraf berdasarkan
letak kalimat utamanya
a. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian
atau penjelasan khusus.
Contoh :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah
diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati
hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha
baru.
b. Paragraf induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan
diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi
tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat
komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
c. Paragraf campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan
kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia
tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun
yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju
seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
4. Jenis-jenis paragraf berdasarkan
isinya
a. Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi
ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema
paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan
sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh :
Dari balik
tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti
perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang
kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung.
Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh
semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
b. Paragraf proses
Paragraf
proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya
tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian
atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
c. Paragraf efektif
Paragraf
efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya
terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas. Tidak
boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
d. Paragraf Perulangan
Pengembangan paragraf perulangan dilakukan dengan cara
mengulang kata atau kelompok kata. Pengembangan paragraf perulangan juga bisa
dilakukan dengan cara mengulang bagian-bagian kalimat yang penting.
Contoh :
Ada kaitan
yang kuat antara makan, hidup dan berpikir pada manusia. Setiap manusia perlu
makan, makan untuk hidup. Hidup tidak hanya unuk makan. Akan tetapi hidup
manusia mempunyai tujuan. Tujuan hidup berbeda-beda antara yang satu dengan
yang lainya, tetapi ada persamaannya yakni salah satu diantaranya melangsungkan
keturunan. Keturunan merupakan penerus bangsa yaitu generasi yang lebih baik
dan tangguh. Tangguh menghadap segala tantangan
dan
rintangan. Rintangan dan tantangan membuat manusia berpikir. Berpikir bukan
sembarang berpikir tetapi berpikir jernih utuk memecahkan berbagai persoalan
hidup dan kehidupan (Taringan,1981:34).
e. Paragraf Contoh
Paragraf contoh adalah pengembangan kalimat topik dalam sebuah
paragraf dengan menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh itu dipakai untuk
memperjelas maksud dalam kalimat topik.
Contoh :
Proses
pengurusan surat-surat yang paling mudah ialah dengan cara “Menembak” atau
”Lewat belakang” (Tidak melalui prosedur yang berlaku). Contohnya waktu
membayar pajak mobil, saya tidak mengurus sendiri, tetapi menyuruh calo yang
biasa mangkal disana. Beresnya cepat sekali. Contoh lain waktu adik saya akan
membuat SIM. Dia hanya memberikan uang da salinan KTP kepada calo lalu dia
dipanggil untuk dipotret. Beberapa menit kemudian, SIM pun selesai. Selain itu
waktu membuat akta kelahiran anak, saya hanya memerlukan waktu menunggu satu
jam dengan cara memberi uang pelicin alakadarnya. Sementara itu, orang lain
harus menunggu akta kelahiran anaknya beberapa jam setelah menyerahkan formulir
karena tidak memberi uang pelicin.
f. Paragraf Pertanyaan
Kalimat
topik dalam paragraf pertanyaan berbentuk kalimat tanya dan kalimat-kalimat
pengembangan dalam paragraf jenis ini juga biasa merupakan jawaban-jawaban atas
pertanyaan tersebut.
Contoh:
Siapakah
Osama Bin Laden itu? Dia seorang bangsa Arab anak pengusaha terkenal di negeri
tersebut. Dia seorang politis Muslim yang menentang pemerintahan kerajaan yang
di Arab, akibat pertentangannya dengan pemerintah negeri itu, dia lari ke
Afganistan dan memimpin sebuah organisasi yang bernama Al-Qaeda. Selanjutnya,
Dia dituduh Amerika Srikat sebagai dalang teroris Internasional yang menyerang
dan menghancurkan Petagon dan WTC. Oleh karena itu , dia menjadi salah seorang
daftar pencarian orang di Negara Amerika Serikat.
g. Paragraf Perbandingan
Pengembangan
Paragraf perbandingan dilakukan dengan cara membanding-bandingkan kalimat
topik. Misalnya, kalimat topik mengenai hal yang bersifat abstrak dibandingkan
dengan hal yang bersifat konkret dengan cara merinci perbandingan tersebut
dalam bentuk yang konkret atau bagian bagian kecil.
Contoh:
Sifat
orang jahat sama halnya dengan lalat. Lalat biasa hinggap di tempat-tempat yang
kotor dan selalu makan makanan yang menjijikan. Kemana saja dia pergi pasti
pasti membawa penyakit. Begitu juga orang jahat biasa tinggal di tempat-tempat
maksiat dan biasa makan makanan yang diharamkan. Kemana pun dia pergi pasti
bikin membuat keonaran yang meresahkan warga.
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
a.
Paragraf/alinea
adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang mana cara penulisannya
harus dimulai dengan garis baru.
b.
Secara umum paragraf/alinea diperlukan untuk mengungkapkan
ide yang lebih luas dari kalimat
c.
Syarat-syarat
paragraf/alinea yang baik harus memiliki ketentuan yaitu kesatuan, kepaduan,dan
kejelasan paragraf/alinea, Panjang
Paragraf Pola Sususnan Paragraf
d.
Jenis-jenis paragraf berdasarkan
tujuannya yaitu Paragraf
pembuka, Paragraf penghubung, Paragraf penutup.
e. Jenis-jenis paragraf berdasarkan
teknik pemaparannya yaitu Paragraf Eksposisi, Paragraf Argumentasi, Paragraf Deskripsi, Paragraf Persuasi, Paragraf Narasi,
Paragraf Sebab-Akibat
f.
Jenis-jenis
paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya yaitu Paragraf deduktif, Paragraf
induktif, Paragraf campuran
g. Jenis-jenis paragraf berdasarkan
isinya yaitu Paragraf deskripsi, Paragraf proses, Paragraf efektif, Paragraf
Perulangan, Paragraf Contoh, Paragraf Pertanyaan, Paragraf Perbandingan.
B.
SARAN
Demikianlah makalah dari kelompok kami, semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua, terlepas dari itu kami juga sadar bahwa makalah ini
masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya kritik dan saran yang dapat
membangun, sangat kami harapkan demi perbaikan lebih lanjut.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat
Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Akademika Pressindo.
Akhadiah, Sabarti, dkk. 1993. Materi Pokok Bahasa
Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek
Peningkatan Mutu Guru SD Setara D-II dan Pendidikan Kependudukan.
Finoza, Lamuddin .
2000. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa.
Jakarta: Mawar Gempita.
5 comments:
numpang copy mazz
ok. terima kasih atas kunjungannya
ijin copas min!
Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat anak saya. hehe
Jangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja PT Pamapersada Nusantara
Post a Comment