Makalah Perbedaan Ilmu
Dengan Pengetahuan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu ciri khas manusia adalah
sifatnya yang selalu ingin tahu tentang sesuatu hal. Rasa ingin tahu ini tidak
terbatas yang ada pada dirinya, juga ingin tahu tentang lingkungan sekitar,
bahkan sekarang ini rasa ingin tahu berkembang ke arah dunia luar. Rasa ingin
tahu ini tidak dibatasi oleh peradaban. Semua umat manusia di dunia ini punya
rasa ingin tahu walaupun variasinya berbeda-beda. Orang yang tinggal di tempat
peradaban yang masih terbelakang, punya rasa ingin yang berbeda dibandingkan
dengan orang yang tinggal di tempat yang sudah maju.
Rasa ingin tahu tentang
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam sekitarnya dapat bersifat sederhana
dan juga dapat bersifat kompleks. Rasa ingin tahu yang bersifat sederhana
didasari dengan rasa ingin tahu tentang apa (ontologi), sedangkan rasa ingin
tahu yang bersifat kompleks meliputi bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi
dan mengapa peristiwa itu terjadi (epistemologi), serta untuk apa peristiwa
tersebut dipelajari (aksiologi).
Ke tiga landasan tadi yaitu ontologi,
epistemologi dan aksiologi merupakan ciri spesifik dalam penyusunan
pengetahuan. Ketiga landasan ini saling terkait satu sama lain dan tidak bisa
dipisahkan antara satu dengan lainnya. Berbagai usaha orang untuk dapat
mencapai atau memecahkan peristiwa yang terjadi di alam atau lingkungan
sekitarnya. Bila usaha tersebut berhasil dicapai, maka diperoleh apa yang kita
katakan sebagai ketahuan atau pengetahuan.
Awalnya bangsa Yunani dan bangsa lain di
dunia beranggapan bahwa semua kejadian di alam ini dipengaruhi oleh para Dewa.
Karenanya para Dewa harus dihormati dan sekaligus ditakuti kemudian disembah.
Adanya perkembangan jaman, maka dalam beberapa hal pola pikir tergantung pada
Dewa berubah menjadi pola pikir berdasarkan rasio. Kejadian alam, seperti
gerhana tidak lagi dianggap sebagai bulan dimakan Kala Rau, tetapi merupakan
kejadian alam yang disebabkan oleh matahari, bulan dan bumi berada pada garis yang
sejajar. Sehingga bayang-bayang bulan menimpa sebagian permukaan bumi.
Perubahan pola pikir dari mitosentris ke
logosentris membawa implikasi yang sangat besar. Alam dengan segala-galanya,
yang selama ini ditakuti kemudian didekati dan bahkan dieksploitasi. Perubahan
yang mendasar adalah ditemukannya hukum-hukum alam dan teori-teori ilmiah yang
menjelaskan perubahan yang terjadi, baik di jagat raya (makrokosmos) maupun
alam manusia (mikrokosmos). Melalui pendekatan logosentris ini muncullah
berbagai pengetahuan yang sangat berguna bagi umat manusia maupun alam.
Pengetahuan tersebut merupakan hasil dari
proses kehidupan manusia menjadi tahu. Pengetahuan adalah apa yang diketahui
oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan
itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses
usaha manusia untuk tahu.
Berdasarkan atas pengertian yang ada dan
berdasarkan atas kebiasaan yang terjadi, sering ditemukan kerancuan antara
pengertian ilmu dengan pengetahuan. Ke dua kata tersebut dianggap memiliki
persamaan arti, bahkan ilmu dan pengetahuan terkadang dirangkum menjadi satu
kata majemuk yang mengandung arti tersendiri. Hal ini sering kita jumpai dalam
berbagai karangan yang membicarakan tentang ilmu pengetahuan. Bahkan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia ilmu disamakan dengan pengetahuan, sehingga ilmu
adalah pengetahuan. Namun jika kata pengetahuan dan kata ilmu tidak dirangkum
menjadi satu kata majemuk atau berdiri sendiri, akan tampak perbedaan antara
keduanya. Berdasarkan asal katanya, pengetahuan diambil dari kata dalam bahasa
Inggris yaitu knowledge. Sedangkan pengetahuan berasal dari kata Science.
Tentunya dari dua asal kata itu mempunyai makna yang berbeda.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas maka
dapat diangkat permasalahan :
1. Apakah ada perbedaan antara ilmu dengan
pengetahuan?
2. Bagaimana perbedaan antara ilmu dengan
pengetahuan ?
C. Tujuan dan Manfaat
Melalui karya tulis ini diharapkan
nantinya bisa mengungkapkan secara detail perbedaan antara ilmu dengan
pengetahuan, sehingga bisa membuat suatu katagori antara ilmu dengan
pengetahuan. Diharapkan nantinya hasil dari proses tahu tersebut akan dapat
diputuskan termasuk dalam katagori ilmu atau pengetahuan.