BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pelaporan keuangan merupakan bagian penting dari perusahaan, pelaporan merupakan bukti pertanggungjawaban perusahaan. Dalam tinjauan ekonomi makro, terdapat factor-faktor dari eksternal perusahaan yang mampu mempengaruhi nilai atau aangka dari pelaporan keuangan, seperti perubahan harga.
Perubahan harga adalah hal mutlak yang terjadi dalam suatu Negara yang dipengaruhi oleh berbagai factor seperti kebijakan kurs mata uang, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya. Harga yang mengalami sifat mudah berfluktuasi memberikan dampak terhadap perusahaan, misalnya harga suatu barang yang ketika dibeli (histori) mengalami peningkatan ketika hendak dijual sehingga perlunya penyesuaian agar dapat memperoleh penghasilan yang relevan.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah defenisi perubahan harga (changing prices)?
2. Apakah jenis-jenis dari inflasi?
3. Bagaimanakah yang dimaksud pelaporan keuangan?
4. Bagaimanakah hubungan antara perubahan harga dengan pelaporan keuangan?
5. Apakah metode-metode akuntansi dalam menghadapi inflasi?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perubahan harga (changing prices)
Perubahan harga yakni ketika harga barang dan jasa dalam suatu Negara mengalami perubahan. perubahan harga tersebut dapatberupa Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), atau penurunan harga disebut deflasi (deflation).
Perubahan harga dipisahkan menjadi dua jenis yakni perubahan harga umum (agregat) dan perubahan harga spesifik.
a. Perubahan harga umum
Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).
b. Perubahan harga spesifik
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
Secara umum inflasi dipahami sebagai kenaikan harga-harga yang disebabkan oleh turunnya nilai mata uang. Pengertian inflasi menurut beberapa ahli yaitu :
a. Inflasi merupakan Salah satu peristiwa moneter yang menunjukkan suatu kecenderungan akan naiknya harga barang-barang secara umum. Yang berarti terjadinya penurunan nilai uang.(Rimsky K. Judisseno, 2002;16).
b. Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. (Sadono Sukirno, 2002;15).
c. Inflasi adalah keadaan yang menggambarkan perubahan tingkat harga dalam sebuah perekonomian.(Irham Fahmi, 2006;79)
d. Dan pengertian lain tentang Inflasi juga ditemukan dalam sebuah buku yang berjudul Teori Ekonomi Makro karangan Dwi Eko Waluyo pada tahun 2002 yang menyebutkan bahwa Inflasi adalah Salah satu bentuk penyakit ekonomi yang sering muncul dan dialami oleh semua negara, kecenderungan kenaikan harga-harga umum secara terus menerus.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa inflasi merupakan kenaikan harga harga barang secara umum atau menyeluruh yang merupakan masalah perekonomian secara moneter.
2. Jenis-jenis inflasi
a. Ditinjau dari tingkat parahnya suatu inflasi pada suatu Negara
Apabila dilihat dari skala parah atau tidaknya Inflasi tersebut, maka dapat dilihat sebagai berikut :
1. Inflasi ringan dengan skala Inflasi sebesar < 10 persen / tahun.
2. Inflasi sedang dengan skala Inflasi sebesar 10 – 30 persen / tahun.
3. Inflasi berat dengan skala Inflasi sebesar 30 – 100 persen / tahun.
4. Hiperinflasi dengan skala Inflasi sebesar > 100 persen / tahun.
b. Ditinjau dari Asal Inflasi
Dilihat dari asal Inflasi maka dapat diketahui bahwa Inflasi tersebut berasal dari dalam negeri dan juga berasal dari luar negeri atau yang lebih dikenal dengan sebutan Impoted Inflation.
Inflasi yang berasal dari dalam negeri atau disebut Domestic Inflation adalah “Inflasi yang terjadi karena kenaikan harga akibat adanya kondisi “shock” (kejutan) dari dalam negeri baik karena perilaku masyarakat maupun pemerintah yang mengakibatkan kenaikan harga”.
Sedangkan untuk Inflasi yang berasal dari luar negeri atau yang disebut dengan Imported Inflation merupakan suatu kenaikan harga yang diakibatkan karena kenaikan harga-harga dari barang-barang yang diimpor, sehingga akan mengakibatkan tekanan terhadap harga dalam negeri.
3. Pelaporan keuangan
Pelaporan keuangan adalah kegiatan suatu perusahaan dalam melaporkan segala aktifitas ekonominya dalam periode tertentu. Tujuannya untuk memberikan informasi (laporan keuangan) kepada seluruh pihak yang berkepentingan seperti pemegang saham, manajemen, pemerintah, masyarakat dan lain sebagainya. Hal ini merupakan akuntabilitas, transparansi serta penggambaran kinerja perusahaan atau tingkat keberhasilan emperoleh laba oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu.
4. Hubungan inflasi dengan pelaporan keuangan
Fluktuasi harga yang tidak menentu memberikan efek dalam pelaporan keuangan suatu perusahaan. pelaporan keuangan harus menyesuaikan harga atau nilai dengan tingkat changing prices. akuntansi mengatur penyesuaian penyesuaian tersebut. berikut beberapa Negara yang menerapkan kebijakan mengenai inflasi :
a. Amerika Serikat
Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement of Financial Accounting Standards-SAFS) No. 33 Berjudul “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap ( sebelum dikurangi dengan depresiasi ) yang bernilai lebih dari $125 juta atau total aktiva lebih dari $1 Miliar ( setelah dikurangi dengan akumulasi depresiasi ) untuk selama lima tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan dan biaya beli konstan biaya kini.
b. Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris ( Accounting Standard Committee-ASC ) menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 ( Statement of Standards Accounting Practice-SSAP 16), “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan maret 1980. SSAP 16 berbeda dengan SFAS 33 dalam 2 hal yaitu :
a) Standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
b) Penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
1) Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai pelapor keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
2) Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
3) Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.
5. Metode akuntansi untuk perubahan harga
Dalam akuntansi dikembangkan beberapa metode yang menjadi panduan dalam mengatasi masalah perubahan harga terhadap pelaporan keuangan :
a. General Price Level Accounting
Pengertian General Price Level Accouning atau Akuntansi Tingkat Harga Umum pada dasarnya merupakan suatu metode penyusunan laporan keuangan yang menyatakan kembali laporan keuangan biaya historis kedalam indeks tingkat harga umum. Konsep General Price Laporan Accounting melaporkan akun-akun dalam laporan keuangan dengan nilai mata uang yang memiliki daya beli relatife rendah. Kelebihan General Price Level Adjustment (GPLA) adalah :
1) Dapat menjelaskan inflasi pada perusahaan.
2) Meningkatkan kegunaan perbandingan laporan antarperiode.
3) Membantu pemakai laporan menilai arus kas di masa yang akan datang secara lebih baik.
4) Memperbaiki tingkat kepercayaan rasio laporan keuangan yang dihitung dari angka-angka laporan keuangan yang sudah disesuaikan
Kelemahan General Price Level Adjusment adalah
1) Inflasi itu terjadi pada barang yang berbeda dan perusahaan yang berbeda jadi tidak bisa disamakan.
2) GPLA tidak bermakna bagi perusahaan.
3) Angka yang disesuaikan tidak menggambarkan arus kas
4) Rasio itu adalah indikator mentah
b. Current Cost Accounting
Metode ini menjelaskan bagaimana mengalokasikan sumber ekonomi yang terdapat dalam perusahaan untuk mendapatkan laba yang maksimal. Di dalam Current Cost ini akan dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Current Operating Profit
Laba dari current operating adalah kelebihan nilai sekarang dari barang atau jasa yang dijual dengan harga pokoknya.
2) Realizable Cost Saving ( Holding Gain)
Kenaikan harga pokok dari suatu aktiva yang masih dilmiliki sekarang (dengan harga sekarang).
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan materi kami menyimpulkan bahwa perubahan harga sangat erat kaitannya denga pelaporan keuangan. Seiap perusahaan yang melakukan transaksi jual beli jasa/barang akan diperhadapkan pada masalah perubahan harga baik itu inflasi(kenaikan harga) maupun deflasi(penurunan harga). Perubahan harga menimbulkan perbedaan biaya dalam suatu asset ataupun nilai dari laba perusahaan. Sehingga metode yang diterpakan oleh beberapa negara untuk mengakui perubahan harga (akuntansi inflasi) yakni General Price Level Adjustment ( penyesuaian harga umum dan Current Cost Accounting ( biaya saat ini atau terkini). Dengan mengakui perubahan harga akan memaksimalkan keuntungan dan menghindari perhitungan biaya depresiasi yang tidak relevan.
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Doupnik, Timothy. Perera, Hector. International Accounting. McGraw-Hill. New York
Sukirno, Sadono. 2012 Makroekonomi teori pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
https://msefinancial.wordpress.com/2014/03/30/pengaruh-inflasi-terhadap-pencatatan-laporan-keuangan/
https://sitimaryamah.wordpress.com/2013/04/19/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga/
http://mochapoch.blogspot.com/2013/05/akuntansi-internasional-pelaporan_3384.html
http://mahasiswa.ung.ac.id/921411144/home/2013/10/12/teori-akuntansipelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga.html
http://xondis.blogspot.com/2014/04/pengertian-inflasi-menurut-para-ahli.html
0 comments:
Post a Comment