SELAMAT DATANG

Sunday 28 June 2015

ETIKA, PENIPUAN, DAN PENGENDALIAN INTERNAL

BAB 3 : ETIKA, PENIPUAN, DAN PENGENDALIAN INTERNAL
ISU ETIKA DALAM BISNIS
    Berbagai standar etika didapat dari adat sosial dan keyakinan pribadi yang mengakar mengenai hal-hal yang salah dan benar, yang belum tentu sama bagi setiap orang. Sering terjadi kita mencampur adukkan isu etika dengan isu hukum. Namun sebelum melangkah terlau jauh sebaiknya kita memperhatikan dulu yang dimaksud dari etika. Etika berkaitan berbaga standar yang digunakan seseorang dalam membuat pilihan dan dalam mengarahkan perilakunya di berbagai situasi yang melibatkan konsep mengenai benar dan salah. Berbagai isu etika dalam bisnis dapat dibagi dalam empat yaitu: kesetaraan, hak, kejujuran, dan penggunaan.
      Perusahaan yang sangat berhasil memperbaiki etika bisnis memiliki pelatihan dan kesadaran akan etika sejak lama, dimana mereka mempunyai komitmen yang besar dari pihak manajemen puncak untuk memperbaiki standar etika. Pihak manajer harus mempertahankan atmosfer beretika yang sesuai karena tidak cukup bagi para manajer jika hanya tergantung pada kesadaran tiap orang, melainkan diperlukan sebua komitmen. Kebanyakan individu mengembangkan kode etik berdasarkan lingkungan keluarga, pendidikan formal, dan pengalaman pribadi.
    Etika komputer adalah analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer serta berbagai formulasi dan justifikasi kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi.  Keamanan komputer adalah usaha untuk menghindari peristiwa yang tidak diingankan seperti tidak adanya kerahasiaan dan integritas data. Sistem keamanan ini berfungsi untuk mencegah penipuan dan penyalahgunaan lain sistem komputer. Komputer dapat disalahgunakan dengan banyak cara, seperti menyalin peranti lunak berhak cipta, dan menggunakan komputer perusahaan untuk kepentingan pribadi.
    Jika informasi tidak andal perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya atau mencapai tujuannya jika informasinya tidak andal. Oleh karena itu para manajer harus mempertahankan sistm pengendalian internal yang tepat agar dapat memastikan integritas dan keandalan data.
PENIPUAN DAN AKUNTAN
    Tidak ada aspek utama dari peran independen auditor yang telah menyebabkan lebih banyak kontroversi untuk profesi akuntan publik selain tanggung jawab untuk mendeteksi penipuan selama audit. Penipuan merujuk pada penyajian data yang salah atas suatu fakta yang dilakukan oleh semua pihak ke pihak lain dengan tujuan membohongi pihak lain dan membuatnya percaya dengan fata yang tak sesuai.   
    Berdasarkan  hukum perdata, tindakan penipuan harus memiliki lima kondisi yaitu :
a.    Panyajian yang salah
b.    Fakta yang material
c.    Niat
d.    Kayakinan yang dapat dijustifikasi
e.    Kerusakan atau kerugian
Dalam literatur akuntansi penipuan umumnya disebut sebagai kejahatan kerah putih, kebohongan, penggelapan dan ketidakberesan. Auditor biasanya dihadapkan pada dua tingkat penipuan: penipuan karyawan dan penipuan manajemen. Berdasarkan penelitian, orang melakukan penipuan karena akibat dari tekanan dalam kepribadiannya dan lingkungannya. Tekakan itu dapat berupa: (1) tekanan keadaan (2) peluang (3) karakteristik pribadi [integritas].
Biaya penipuan akibat kerugian sulit diukur karena sejumlah alasan yaitu :
a.    Tidak semua penipuan terdeteksi
b.    Dari semua penipuan yang terdeteksi, tidak semua dilaporkan
c.    Dalam banyak kasus penipuan , hanya dapat dikumpulkan informasi yang tidak lengkap
d.    informasi yang tidak disebarkan dengan benar ke pihak manajemen atau ke badan penegak hukum
e.    Sering kali, perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan tuntutan hukum atau pengadilan terhadap pelaku penipuan.
Penelitian AFCE memeriksa sejumlah faktor yang mencirikan pelaku penipuan, termasuk posisinya dalam perusahaan, kolusi dengan pihak lain, gender, umur, serta pendidikannya.
Tiga kategori umum skema penipuan adalah
a.    Laporan Tipuan
Laporan tipuan dihubungakan dengan pihak manajemen. Jika semua penipuan melibatkan  beberapa betuk kesalahan laporan keuangan, untuk memenuhi definisi dibawah kelas skema penipuan ini, laporan tersebut harus memberikan manfaat keuangan langsung serta tidak langsung bagi pelakunya. Masalah yang mendasari adalah (1) kurangnya independensi auditor, (2) kurangnya independensi direktur, (3) skema konpensasi eksekutif yang meragukan, (4) praktik akuntansi yang tidak tepat. 



b.    Korupsi
Korupsi melibatkan eksekutif, manajer, atau karyawan dalam bentuk konklusi dengan pihak luar. ACFE mengidentifikasi empat jenis umu korupsi yaitu penyuapan, pemberian hadiah yang ilegal, konfklik kepentingan dan penyalahgunaan wewenang bernilai ekonomi.
Penyuapan. Penyuapan melibatkan pemberian, penawaran, permintaan, dan penerimaan berbagai hal yang berniai untuk mememngaruhi seorang pejabat dalam menjalankan kewajibannya.
Hadiah ilegal. Hadiah ilegal melibatkan pemberian, penerimaan, penawaran atau permintaan atas sesuatu yang bernilai karena tindakan resmi yang telah dilakukan.
Konflik kepentingan. Konflik kepentinganterjadi karena seorang karyawan bertindak atas nama pihak ketigamelaksanakan kewajibannya atau memiliki kepentingan pribadi dalam aktivitas yang dilakukan.
Pemerasan secara ekonomi. Pemerasan secara ekonomi adalah penggunaan tekanan oleh seseorang atau perusahaan untuk mendapatkan suatu yang benilai.

KONSEP DAN PROSEDUR PENGENDALIAN INTERNAL
    Manajemen perusahaan diwajibkan secara hukum untuk membuat dan memelihara sistem pengendalian internal yang memadai. Karena banyak sistem pengendalian internal yang langsung berhubungan dengan pemrosesan transaksi, para akuntan adalah partisipan utama dalam memastikan kecukupan pengendalian.
    Sistem pengendalian manajemen terdiri atas berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan umumnya:
a.    Menjaga aktiva perusahaan
b.    Memastikan akuransi dan keandalan ctatan serta informasi akuntansi
c.    Mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan
d.    Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen
Pengendalian pencegahan adalah teknik pasif yang didesain untuk mengurangi ftrekuansi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan. Pengendalian pencegahan menegakkan kesesuaian antara tindakan yang seharusnya dengan yang diinginkan, hingga mencegah peristiwa yang menyimpang. Pengendalian pemeriksanaan membentuk lini pertahanan kedua.ini adalah berbagai alat, teknik dan prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi serta mengekspos berbagai peristiwa tidak diingankan dan yang lepas dari pengendalian pencegahan. Pengendalian perbaikan adalah tindakan yang diambil untuk membalik berbagai pengaruh kesalahan yang terdeteksi dalam tahap sebelumnya.
Lingkungan pengendalian adalah dasar dari empat komponen pengendalian lainnya. Lingkungan pengendalian menentukan arah perusahaan memengaryhi kesadaran pengendalaian pihak manajemen dan karyawan. Berbagai elemen penting dari lingkungan pengendalian yaitu:
a.    Integritas dan nilai etika manajemen
b.    Struktur organisasi
c.    Keterlibatan dewan komisariat dan komite auit, jika ada
d.    Filosofi manajemen dan siklus operasionalnya
e.    Prosedur untuk mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas
f.    Metode manajemen untuk menilai kinerja
g.    Pengeruh eksternal, seperti pemeriksaan olhe badan pemerintahan
h.    Kebijakan dan praktik perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia
Sistem informasi akuntansi (SIA) terdiri atas berbagai record dan metode yang digunakan untuk melakuakn, mengidentifikasi, menganalisis, mengkasifikasikan dan mencatat berbagai transaksi perusahaan sertta menghitung berbagai aktiva dan kewajiban yang ada didalamnya.
Pihak manajemen harus memastikan bahwa pengendalian internal berfungsi seperti yang dimaksud. Dimana harus ada  pengawasan yang merupakan proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalian internal serta operasinya berjalan. Pengawasan pada aktivitas yang berjalan dapat diwujudkan melalaui intergrasi berbagai modul komputer yang terpisah ke dalam sistem informasi dan pengguna laporan manajemen lengkap.
Aktivitas pengendalian adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memstikan bahwa tindakan yang tepat  telah diambil untuk mengatasi resiko perusahaan yang telah diidentifikasi. Aktifitas pengendalian dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : pengendalian komputer dan pengendalian fisik.
Lima pengendalian komponen internal yaitu, lingkungan pengendalian, penilaian resiko, infirmasi dan komunikasi, pengawasan, dan aktivitas pengendalian menyediakan informasi yang penting mengenai resiko penyalahsajian yang penting dalam  laporan keuangan dan penipuan.  Struktu pengendalian internal internal ini menyediakan informasi dan membimbing auditor dalam perencanaan berbagai pengujian tertentu untuk menetapkan kecendrungan dan keluasan penyalahsajian laporan keuangan.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes