SELAMAT DATANG

Tuesday 30 June 2015

MATERI KULIAH MENGELOLAH SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM

Siklus hidup pengembangan system (system development life cycle_ SDLC) adalah model untuk mengurangi risiko keuangan dan operasional yang signifikan melalui perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan dokumentasi secara hati-hati dari aktivitas-aktivitas utama.
Ada lima tahap dari model ini, yaitu:
•    Strategi system, langkah pertama dalam SDLC adalah mengembangkan strategi system yang memerlukan pemahaman mengenai kebutuhan bisnis  strategis dari organisasi.
•    Inisiasi proyek, adalah proses penilaian proposal system untuk melihat konsistensinya dengan rencana system strategis dan dievaluasi kelayakannya dan biaya manfaatnya.
•    Pengembangan di dalam perusahaan, langakah pengembangan dalam perusahaan  (in-house) mencakup analisis kebutuhan pengguna, desain proses dan basis data, pembuatan tampilan pengguna, pemrograman aplikasi, serta pengujian dan implementasi system yang sudah lengkap.
•    Paket komersial, kebanyakan perusahaan akan mencari peranti lunak komersial yang dikodekan, daripada mengembangkan system dari nol. Hal ini dikarenakan perusahaan akan memperoleh berbagai banyak keuntungan jika dapat mengimplementasikanperanti lunak komersial. Diantaranya biaya awal yang lebih rendah, waktu implementasinya yang lebih singkat, pengendalian yang lebih baik dan pengujianyang ketat oleh pemasok.
•    Pemeliharaan mencakup perolehan dan implementasinya versi peranti lunak terbaru dari paket komersial serta modifikasi terhadap system yang ada agar apat mengakomodasi perubahan dalam kebutuhan pengguna.

Partisipan dalam pengembangan system
partisipan dalam pengembangan system dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok, antara lain :
•    Professional system (system professional) adalah analis system, desainer system dan pemrograman. Orang –orang ini adalah yang membangun system. Mereka mengumpulkan fakta-fakta mengenai masalah  darisistem yang ada, menganalisis fakta-fakta dan merumuskan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
•    Pengguna akhir (end user) adalah orang-orang yang akan menggunakan system ang dibangun. Pengguna tersebut antara lain manajer, staf operasional, akuntan, dan auditor internal.
•    Pemegang kepentingan, yaitu ndividu yang berada didalam atau diluar perusahaan yang berhubungan dengan system tersebut, tetapi bukan pengguna akhir. Ini mencakup akuntan, auditor internal, auditor eksternal, dan komisi pengarah internal yang mengawasi pengembangan system.

Kebutuhan informasi strategis
Perencanaan system strategis melibatkan alokasi sumber daya system pada tingkat makro, yang biasanya berkaitan dengan kerangka waktu selama tiga hingga lima tahun. Di bayak perusahaan, input-input utama dalam mengembangkan strategis system yang tepat mencakup kebutuhan bisnis strategis dari perusahaan, system warisan dan umpan balik perusahaan.
Pengembangan strategis bisnis memerlukan pemahaman mengenai visi manajemen atas, yang telah membentuk strategis bisnis organisasi. Organisasi yang tidak memiliki misi yang tepat, mungkin di kelolah dan diarahkan oleh individu yang kurang memiliki strategi system yang layak. Akibatnya, pihak manajemen hanya merespon kebutuhan system informasi berdasarkan krisis yang terjadi, bukan dari perencanaan yang matang. Selain perlunya komponen visi yang berjangka panjang , proses perencanaan strategis digerakkan oleh berbagai factor-faktor bisnis, termasuk konsolidasi, kmpetisi, tekhnologi yang berevolusi dengan sangat cepat, perubahan dalam lanskap peraturan, dan peningkatan permintaan dari pemegang kepentingan. Ada dua metedologi perencanaan strategis yang digunakan untuk menangkap informasi mengenai factor-faktor ini, yaitu : analisis industry dan analisis kompetensi.

Strategi system dan system warisan
Tujuan dari strategi system (system strategi) adalah untuk menghubungkan proyek system individual dengan tujuan strategis dari perusahaan. Perusahaan yang mempertimbangkan strategis system secara serius akan membentuk komisi pengarah (steering committee) untuk memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap proyek system.
Tahap strategi dalam SDLC terdiri atas tiga tugas utama: menilai kebutuhan informasi strategis perusahaan, mengembangkan rencana system strategis, dan membuat rencana tindakan. Input pada tahap strategis system adalah rencana bisnis, situasi system warisan, dan umpan balik dari komunitas pengguna.
System warisan merupakan merupakan system yang terdiri atas aplikasi, basis data, dan proses bisnis yang saat ini sedang berjalan sepenuhnya. Komponen dalam system ini perlu dipetakan berdasarkan proses bisnis saat ini untuk menentukan sejauh mana dukungannya terhadap misi perusahaan.

Umpan balik pengguna.
penilaian umpan balik pengguna mencakup identifikasi area-area kebutuhan pengguna, persiapan proposal tertulis, avaluasi kelayakan masing-masing proposal dan kontribusinya terhadap rencana bisnis, dan prioritas proyek individual. Tahap-tahap utam dala kegiatan ini antara lain:
•    Mengenali masalah.
•    Mendefinisikan masalah.
•    Menetapkan tujuan system.
•    Menentukan kelayakan proyek.
•    Menyiapkan proposal proyek formal.


Analisis system
Analisis system merupakan proses dua langkah yang melibatkan survey atas system yang ada saat ni dan analisis atas kebutuhan pengguna. Hal-hal yang terjadi dalam analisis system yaitu survey system, fakta- fakta yang berkaitan dengan dengan pertanyaan-pertanyaan pendahluan tentang system tersebut  dikumpulkan dan dianalisis. Langkah dalam melakukan analisis merupakan sebuah proses intelektual yang dilakukan bersamaan dengan pengumpulan fakta. Adapun peristiwa yang menadai ditutupnya tahap analisis system adalah persiapan sebuah laporan analisis system formal. Laporan ini menyajikan berbagai temuan survey, masalah yang diidentivikasidalam system yang digunakan saat ini, kebutuhan pengguna, dan kebutuhan system baru, kepada pihak manajemen atau komisi pengarah.

Konseptualisasi desain alternative
Tujuan dari tahap konseptualisasi adalah untuk menghasilkan beberapa solusi konseptual alternative yang dapat memenuhi permintaan system yang diidentifikasi pada saat analisis system. Ada dua desain konseptual alternative untuk system pembelian. Desain ini kurang memiliki perincian yang diperlukan untuk mengimplementasikan system karenadesain tersebut tidak memasukkan komponen-komponen yang diperlukan seperti:
•    Struktur record basis data
•    Perincian pemrosesan
•    Tekhnik pengendalian tertentu
•    Format untuk layar input dan dokumen sumber
•    Format laporan output.

Evaluasi dan pemilihan system
Tahap evaluasi dan pemilihan system merupakan sebuah proses optimalisasi yang  berusaha mencari system terbaik. Adapun tujuan prosedur evaluasi dan pemilihan formal adalah untuk menstrukturkan proses pengambilan keputusan, dan karenanya mengurangi ketidakpastian dan risiko dari keputusan yang buruk.

Melakukan studi kelayakan yang terperinci
Penguji harus melakukan studi kelayakan terperinci  (detailed feasibility study). Objektivitas merupakan hal yang essensial bagi penilaian yang adil terhadap setiap desain. Adapun kelayakan-kelayakan yang harus di pertimbangkan antara lain :
•    Kelayakan teknis
•    Kelayakan hokum
•    Kelayakan operasional
•    Kelayakan jadwal
•    Kelayakanekonomi


Melakukan analisis biaya_manfaat
Analisis biaya manfaat membantu manajemen menentukan apakah manfaat yan dapat diterima dri system yang diusulkan akan melebihi biayanya. Ada tiga langkah yang harus ditempuh untuk menerapkan analisis biaya manfaat antara lain:
•    Mengidentifikasi biaya
•    Mengidentifikasi manfaat
•    Membandingkn biaya dan manfaat
Menyiapkan laporan pemilihan system
Proses pemilihan system menghasilkan laporan pemilihan system. Dokumen resmi ini terdiri atas studi kelayakan yang sudah direvisi, analisis biaya manfaat, serta sebuah daftar dan penjelasan tentang manfaat tidak berwujud untuk setiapa desain alternaatif.

Peran akuntan dalam pengelolaan SDLC
Proses SDLC menarik perhatian akuntan karena dua alas an. Pertama, pembuatan system informasi mewakili transaksi keuangan signifikan yanh memerlukan sumber daya keuangan dan sumber daya manusia.
Perhatian kedua yang lebih menekan bagi akuntan adalah produk yang dihasilkan oleh SDLC. Kualitas system nformasi akuntansi berhubungan langsung dengan aktivitas SDLC yang menghasilkannya. System ini digunakan untuk menyajikan informasi akuntansi kepengguna internal dan eksternal . tanggung jawab akuntan adalah untuk memastikan bahwa system tersebut sesuai dengan konvensi dan peraturan akuntansi, s

Peran akuntan dalam pengelolaan SDLC
Proses SDLC menarik perhatian akuntan karena dua alas an. Pertama, pembuatan system informasi mewakili transaksi keuangan signifikan yanh memerlukan sumber daya keuangan dan sumber daya manusia.
Perhatian kedua yang lebih menekan bagi akuntan adalah produk yang dihasilkan oleh SDLC. Kualitas system nformasi akuntansi berhubungan langsung dengan aktivitas SDLC yang menghasilkannya. System ini digunakan untuk menyajikan informasi akuntansi kepengguna internal dan eksternal . tanggung jawab akuntan adalah untuk memastikan bahwa system tersebut sesuai dengan konvensi dan peraturan akuntansi, serta dapat dikendalikan dengan baik.
Akuntan terlibat dalam pengembangan system dalam tiga cara. Pertama, akuntan adalah pengguna. Semua system yang memproses transaksi keuangan berdampak pada fungsi akuntansi.
Kedua, akuntan berpartisipasi dalam pengembangan system sebagai anggota tim pengembangan. Keterlibatan ini sering meluas, bukan hanya mengenai pengembangan aplikasi SIA saja.
Ketiga, akuntan terlibat dalam pengembanganKedua, akuntan berpartisipasi dalam pengembangan system sebagai anggota tim pengembangan. Keterlibatan ini sering meluas, bukan hanya mengenai pengembangan aplikasi SIA saja.
Ketiga, akuntan terlibat dalam pengembangan system sebagai auditor. System informasi akuntansi harus bisa diaudit.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes